Dari Abu Hurairah h, bahwasanya Rasulullah g bersabda,1. “Bergegaslah melakukan amal sebelum datang berbagai fitnah seperti potongan gelapnya malam. 2. Seorang laki-laki di pagi hari dalam keadaan mukmin, namun di sore harinya dalam keadaan kafir, atau di sore hari dalam keadaan mukmin, namun di pagi hari dalam keadaan kafir. 3. Ia menjual agamanya demi mendapat materi duniawi.”

Dari Mahmud bin Labíd , ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,  1. “Sesungguhnya hal yang paling aku takutkan menimpa kalian adalah syirik kecil.” 2. Mereka bertanya, “Apakah syirik kecil itu, wahai Rasulullah?” 3. Beliau menjawab, “Ria. 4. Allah berfirman kepada manusia pada hari kiamat kelak, tatkala mereka hendak menerima balasan atas amalan mereka, 5. 'Pergilah menuju orang-orang yang dahulu pernah kalian pamerkan kepada mereka di dunia, dan lihatlah, apakah kalian mendapati balasan dari  mereka?

Dari Abdullah bin Amr h dari Nabi ﷺ, beliau bersabda,1. “Ada empat sifat, apabila ada pada diri seseorang maka ia munafik sejati. Apabila satu sifat ada padanya, maka ada satu bagian kemunafikan pada dirinya hingga ia meninggalkannya:2. Apabila diberi amanah, ia berkhianat;3. Apabila berbicara, ia berdusta;4. Apabila berjanji, ia mengingkarinya;5. Dan apabila berseteru, ia curang.” 

Dari Aisyah i, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa yang mengada-ada di dalam urusan kami yang tidak termasuk di dalamnya, maka ia tertolak.”  

Dari Abu Hurairah , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, 1. “Sesungguhnya agama itu mudah. 2. Tidaklah seseorang memberatkan dirinya dalam menjalankan agama ini melainkan ia akan terkalahkan. 3. Kerjakanlah amal dengan benar dan berusahalah untuk sempurna. 4. Dan berikanlah kabar gembira. 5. Dan manfaatkanlah waktu pagi dan sore, serta sesaat di malam hari.”

Dari ±alhah bin Ubaidillah , beliau menuturkan, 1. “Seorang laki-laki dari penduduk Najed dengan rambut acak-acakan datang kepada Rasulullah ﷺ. Terdengar gema suaranya, namun tidak dapat dipahami apa yang ia katakan, hingga ia mendekat kepada Rasulullah ﷺ, ternyata ia bertanya tentang Islam. 2. Lalu Rasulullah ﷺ menjawab, ‘Shalat lima waktu sehari semalam.’ Lalu ia bertanya, ‘Apakah ada shalat wajib lainnya bagiku?’ Nabi menjawab, ‘Tidak, kecuali engkau melakukan shalat sunnah.’ 3. Lalu Rasulullah ﷺ melanjutkan, ‘Puasa pada bulan Ramadan.’ Laki-laki itu bertanya, ‘Apakah ada puasa wajib lainnya bagiku?’ Nabi menjawab, ‘Tidak, kecuali engkau melakukan puasa sunnah.’” 4. ±alhah melanjutkan, “Kemudian Rasulullah ﷺ menyebutkan zakat kepadanya. Ia bertanya, ‘Apakah ada sedekah wajib lainnya bagiku?’ Nabi menjawab, ‘Tidak, kecuali engkau memberikan sedekah sunnah.’” 5. ±alhah melanjutkan,  “Setelah itu laki-laki itu berbalik pulang sambil berkata, ‘Demi Allah, aku tidak akan menambahkan kewajiban ini dan juga tidak akan menguranginya.’ 6. Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Ia beruntung jika ia jujur.’” Dalam riwayat lain disebutkan, “Ia akan masuk surga jika jujur.” 

Dari Aisyah , beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,1. “Sepuluh macam fitrah: 2. Memotong kumis; 3. Memelihara jenggot; 4. Bersiwak; 5. Istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung); 6. Memotong kuku; 7. Membasuh sela-sela jari; 8. Mencabut bulu ketiak; 9. Mencukur bulu kemaluan; 10. Istinja’ (cebok) dengan air.”  11. Muÿ’ab berkata, “Aku lupa yang kesepuluh, sepertinya yang kesepuluh adalah berkumur.”

Dari Abu Hurairah, beliau berkata,1- “Seorang laki-laki bertanya kepada Rasulullah ﷺ, ia mengatakan, ‘Wahai Rasulullah, sesungguhnya kami berlayar di lautan. Kami hanya membawa sedikit air. Bila kami berwudu dengan air tersebut, 2- maka kami akan kehausan. Apakah kami boleh berwudu dengan air laut?’ Maka, Rasulullah menjawab, ‘Laut itu suci airnya, 3- Halal bangkainya.

Dari Humran bekas budak Ušman,1. Ušman bin Affan  meminta dibawakan air wudu, lalu beliau berwudu. Beliau membasuh kedua telapak tangannya sebanyak tiga kali, lalu berkumur dan ber-istinšár , lalu membasuh wajah sebanyak tiga kali, lalu membasuh tangan kanannya sampai siku sebanyak tiga kali, lalu membasuh tangan kiri sampai siku seperti itu, lalu mengusap kepalanya, lalu membasuh kaki kanannya sampai kedua mata kakinya sebanyak tiga kali, lalu membasuh kaki kirinya seperti itu juga.2. Kemudian beliau berkata, “Aku pernah melihat Rasulullah ﷺ berwudu seperti wuduku ini.3. Kemudian Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Barang siapa yang berwudu seperti wuduku ini, kemudian ia mendirikan shalat sebanyak dua rakaat, dengan khusyuk niscaya akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.’”4. Imam Muslim dalam riwayat lain menambahkan, “Shalat dan jalannya menuju masjid terhitung sebagai amalan sunnah.” 

Dari Ammar bin Yasir , beliau menuturkan,1- Rasulullah ﷺ mengutusku untuk suatu keperluan, kemudian aku mengalami junub dan tidak menemukan air. Maka, aku berguling-guling di atas tanah sebagaimana layaknya binatang yang berguling-guling. Kemudian aku mendatangi Nabi dan menceritakan hal tersebut kepada beliau.2- Lantas, beliau bersabda, ‘Sesungguhnya cukup bagimu melakukan seperti ini dengan kedua tanganmu.’ Seraya beliau menepukkan telapak tangannya ke permukaan tanah sekali pukulan lalu meniupnya. Kemudian, beliau mengusap punggung telapak tangan kanannya dengan tangan kirinya dan mengusap punggung telapak tangan kirinya dengan tangan kanannya, lalu beliau mengusap wajahnya dengan kedua tangannya.”

Dari Jabir bin Abdullah , beliau menuturkan, Aku mendengar Nabi ﷺ bersabda, “(Batas pemisah) antara seseorang dengan syirik dan kekufuran adalah meninggalkan shalat.” 

Dari Abu Sulaiman Malik bin Al-Huwairis , beliau berkata,  “Kami mendatangi Nabi , dan (pada masa itu) kami adalah pemuda yang berdekatan (secara usia). Kami tinggal bersama beliau selama 20 malam. Kemudian beliau mengira kami telah rindu kepada keluarga kami. Beliau bertanya tentang siapa saja yang kami tinggalkan dari keluarga kami. Kemudian kami memberitahukan kepada beliau. Beliau adalah seorang penyayang lagi lembut. Maka beliau bersabda, ‘Kembalilah kepada keluarga kalian! Ajarkan kepada mereka, dan perintahkan kepada mereka (untuk melaksanakan syariat Islam) Dan shalatlah seperti kalian melihat aku shalat.  Jika sudah masuk waktu shalat, maka hendaklah salah seorang dari kalian mengumandangkan azan. Kemudian hendaklah orang yang paling tua di antara kalian menjadi imam untuk kalian.”

Dari Abu Hurairah , Bahwasanya Rasulullah masuk ke dalam masjid. Kemudian datanglah seorang lelaki dan ia shalat. Kemudian memberi salam kepada Nabi . Nabi  menjawab salamnya, kemudian bersabda, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena sesungguhnya engkau belum shalat!” Lelaki itu mengulangi shalatnya, kemudian datang dan mengucapkan salam kepada Nabi . Nabi bersabda, “Kembalilah dan ulangi shalatmu karena sesungguhnya engkau belum shalat!” Hal itu terulang sebanyak tiga kali. Kemudian laki-laki itu berkata, “Demi †at yang mengutusmu dengan kebenaran, aku tidak mengetahui (cara shalat) kecuali seperti ini, maka tolong ajarilah aku!” Lalu Rasulullah bersabda, “Jika engkau berdiri untuk shalat, maka bertakbirlah! Kemudian bacalah (sebagian) dari Al-Qur`an yang mudah bagimu. Kemudian rukuklah hingga engkau tenang (tumakninah) dan bangkitlah dari rukuk hingga kamu berdiri tegak. Lalu sujudlah kamu hingga kamu tenang (tumakninah), dan bangkitlah dari sujud hingga kamu tenang (tumakninah). Kerjakanlah semua hal tersebut pada setiap shalatmu.” 

Dari Abu Hurairah , dari Nabi , beliau bersabda, “Siapa yang shalat tanpa membaca Ummul Qur`án (Al-Fátiñah) di dalamnya maka shalatnya cacat -beliau mengucapkannya sebanyak tiga kali-, tidak sempurna.” Lalu ditanyakan kepada Abu Hurairah , “Bagaimana jika kami shalat di belakang imam?” Abu Hurairah menjawab, “Bacalah Al-Fátiñah pada dirimu.” Karena aku pernah mendengar Rasulullah bersabda, “Allah berfirman , ‘Aku membagi shalat antara Aku dan hamba-Ku menjadi dua bagian, dan bagi hamba-Ku apa yang dia minta. Jika seorang hamba membaca, ‘Alñamdu Lilláhi Rabbil ‘Álamín (Segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam).’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku  memuji-Ku.’ Jika seorang hamba membaca, ‘Ar-Rañmánir Rañím (Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang).’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku menyanjung-Ku.’ Jika seorang hamba membaca, ‘Máliki Yaumiddín (Pemilik hari pembalasan).’ Allah berfirman, ‘Hamba-Ku mengagungkan-Ku.’ Jika hamba tersebut membaca, ‘Iyyáka Na’budu Wa Iyyáka Nasta’ín (Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami mohon pertolongan),’ Allah  berfirman,  ‘Ini antara Aku dengan hamba-Ku, dan untuknya apa yang dia minta.’ Jika hamba tersebut membaca, ‘Ihdinaÿ Ÿiráþal Mustaqím, Ÿiráþal Laæína An’amta ‘Alaihim Gairil Magðúbi ‘Alaihim Walað Ðállín (Tunjukilah kami jalan yang lurus, (Yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepadanya; bukan (jalan) mereka yang dimurkai, dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.),’ Allah  berfirman, ‘Ini untuk hamba-Ku dan baginya apa yang dia minta.

Dari Ibnu Umardan Abu Hurairah , bahwasanya keduanya mendengar Rasulullah  bersabda di atas mimbar kayunya, “Hendaklah sekelompok orang berhenti dari kebiasaan mereka meninggalkan shalat Jumat, atau Allah akan mengunci hati-hati mereka, kemudian mereka benar-benar menjadi orang yang lalai.”

Dari Anas , beliau berkata, “Rasulullah tiba di Madinah, kala itu penduduknya memiliki dua hari yang digunakan untuk bermain-main, lalu beliau bersabda, ‘Dua hari apakah ini?’ Mereka menjawab, ‘Dahulu pada masa jahiliah, kami biasa bermain-main pada dua hari ini.’ Lantas Rasulullah bersabda, ‘Sesungguhnya Allah telah mengganti untuk kalian dua hari yang lebih baik yaitu Idul Fitri dan Idul Adha.

Dari Ibnu Umar, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Shalat berjemaah lebih utama daripada shalat sendirian dua puluh tujuh derajat.

Dari Abu Hurairah, bahwasanya Rasulullah bersabda, “Negeri yang paling dicintai Allah adalah masjid-masjidnya Dan negeri yang paling dibenci Allah adalah pasar-pasarnya.”

Dari Abdullah bin Muawiyah , beliau berkata, Nabi bersabda,  “Ada tiga perkara, siapa yang mengerjakannya akan merasakan manisnya iman, yaitu:  Orang yang hanya menyembah Allah semata dan bahwasanya tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah; Menyerahkan zakat hartanya secara sukarela, dirinya semangat untuk melakukannya setiap tahun; Tidak memberikan yang sudah tua, kudisan, atau berpenyakit, atau kualitas yang terburuk; Tetapi dari pertengahan harta kalian, karena sesungguhnya Allah tidak meminta kalian memberikan yang paling bagus, tidak pula memerintahkan mengeluarkan yang paling buruk.”

Dari Abu Hurairah, beliau berkata, Rasulullah bersabda,  “Wahai manusia, sesungguhnya Allah Mahabaik dan tidak menerima kecuali dari yang baik. Dan sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin sebagaimana yang diperintahkan kepada para rasul, Allah berfirman, ‘Wahai para rasul! Makanlah dari (makanan) yang baik-baik, dan kerjakanlah kebajikan. Sungguh, Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.’(QS. Al-Mu`minún: 51) Dia juga berfirman, ‘Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami berikan kepadamu.’”(QS. Al-Baqarah: 172) Kemudian beliau bercerita tentang seorang laki-laki yang sedang dalam perjalanan jauh, rambutnya kusut dan berdebu, ia menengadahkan kedua tangannya ke arah langit seraya berkata, “Wahai Tuhanku, wahai Tuhanku,” sedangkan makanan dan minuman yang ia konsumsi haram, pakaian yang ia kenakan haram, dan diberi makanannya yang haram, mana mungkin doanya terkabul?!”