Dari Anas bin Malik , beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,1. “Surga itu dikelilingi oleh hal-hal yang tidak disukai, 2. sedangkan neraka dikelilingi oleh hawa nafsu syahwat.” 

Dari Sufyán bin Abdulláh Aš-Šaqafi , beliau mengatakan,1- Aku berkata, “Wahai Rasulullah, sampaikanlah kepadaku di dalam Islam ini sebuah ucapan yang aku tidak akan bertanya lagi kepada siapa pun setelahmu -di dalam hadis Abu Usamah: selainmu-.” 2- Beliau bersabda, “Katakanlah, ‘Aku beriman kepada Allah,’ lalu istiqamahlah!” 

Dari Abu Barzah Al-Aslamí , beliau ia berkata, Rasulullah ﷺ bersabda, 1. “Kedua kaki seorang hamba tidak akan beranjak (dari tempat hisabnya) pada hari kiamat hingga ia ditanya: 2. Mengenai umurnya, untuk apa ia habiskan; 3. Mengenai ilmunya, apa yang telah ia amalkan;  4. Mengenai hartanya, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia belanjakan; dan 5. Mengenai badannya, untuk apa ia gunakan.

Dari An-Nu’man bin Basyir , beliau berkata, Aku mendengar –sambal kedua jarinya menunjuk ke kedua telinganya- Rasulullah ﷺ bersabda,  1. “Sesungguhnya perkara yang halal sudah jelas dan perkara yang haram sudah jelas. 2. Dan di antara kedua ada perkara-perkara yang syubhat, tidak banyak orang mengetahuinya. 3. Siapa yang menjauhi perkara-perkara syubhat, maka ia telah menyelamatkan agama dan kehormatannya. 4. Sedangkan, siapa yang terjerumus ke dalam perkara-perkara syubhat, maka ia telah jatuh ke dalam keharaman, seperti halnya penggembala yang menggembala di sekitar area terlarang, dikhawatirkan (hewannya) akan memakan rumput di sana. 5. Ketahuilah, sesungguhnya setiap raja memiliki area larangan. Ketahuilah sesungguhnya area larangan Allah ialah perkara-perkara yang diharamkan. 6. Ketahuilah, sesungguhnya di dalam jasad ada segumpal daging, jika ia baik, maka anggota tubuh seluruhnya pun akan baik, dan jika ia rusak, maka akan rusak seluruhnya, ketahuilah segumpal daging tersebut adalah hati.

Dari Abdullah bin Umar , beliau berkata,1. “Rasulullah memegang bahuku seraya bersabda, ‘Jadilah seperti orang asing di dunia ini, 2. atau orang yang sekadar lewat.’” 3. Dan Ibnu Umar pernah berkata, “Apabila dirimu berada si sore hari, janganlah menunggu pagi tiba, dan jika dirimu berada di pagi hari janganlah menunggu sore tiba, 4. manfaatkan masa sehatmu, sebelum masa sakitmu,  5. masa hidupmu, sebelum tiba kematianmu.

Dari Muawiyah h beliau menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda,1. “Barang siapa yang diinginkan oleh Allah kebaikan, Dia akan menjadikannya paham dalam urusan agama. 2. Sesungguhnya aku hanya menyampaikan, namun Allah-lah yang memberikan pahalanya. 3. Umat ini akan senantiasa menegakkan perintah Allah, dan tidak akan membahayakan mereka orang-orang yang menentang mereka sampai datang hari kiamat.” 

Dari Abu Ad-Darda` h beliau menuturkan, Aku mendengar Rasulullah ﷺ bersabda,1. “Barang siapa yang menempuh jalan untuk menuntut ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga. 2. Sesungguhnya para malaikat benar-benar meletakkan sayap-sayapnya karena rida dengan penuntut ilmu. 3. Sesungguhnya seorang penuntut ilmu akan dimohonkan ampunan oleh makhluk-makhluk yang ada di langit dan di bumi, bahkan oleh ikan paus di dalam air. 4. Sesungguhnya keutamaan orang yang berilmu dibandingkan dengan ahli ibadah seperti keutamaan bulan dibandingkan dengan seluruh bintang. 5. Sesungguhnya para ulama adalah ahli waris para nabi. Sesungguhnya para nabi tidak mewariskan dinar atau dirham. Mereka hanya mewariskan ilmu. Maka, barang siapa yang mengambilnya, maka ia telah mengambil bagian yang berlimpah.” 

Dari Abu Musa Al-Asy'ari h dari Nabi g, beliau bersabda,1. “Perumpamaan petunjuk dan ilmu yang Allah mengutusku dengannya, bagaikan hujan lebat yang mengguyur bumi: 2. ada tanah yang subur, bisa menyerap air, sehingga menumbuhkan tanaman dan rerumputan yang banyak; 3. ada tanah keras yang bisa menampung air, dengannya Allah memberikan manfaat untuk manusia, sehingga mereka dapat minum, memberi minum hewan ternak, dan mengairi tanah pertanian dengan air tersebut; 4. Dan ada yang mengenai tanah lainnya, yaitu tanah yang tidak bisa menahan air, tidak pula menumbuhkan tanaman. 5. Seperti itulah perumpamaan orang yang paham terhadap agama Allah dan mengambil manfaat dari apa yang Dia mengutusku dengannya; ia belajar dan mengajarkannya; dan perumpamaan orang yang tidak peduli dan tidak menerima petunjuk Allah yang aku diutus dengannya.” Muttafaq ‘Alaih. 

Dari Abdullah bin Amr , bahwasanya Nabi ﷺ bersabda,1. “Sampaikanlah dariku walaupun hanya satu ayat, 2. Dan sampaikanlah berita tentang Bani Israil, tidak masalah, 3. Dan barang siapa yang sengaja berdusta atas namaku, maka bersiaplah menempati tempat duduknya di neraka.” 

Dari Zaid bin Ṡabit h, beliau menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda1. “Semoga Allah mengelokkan rupa orang yang mendengar hadis dari kami, lalu ia menghafalnya hingga menyampaikannya; 2. Bisa jadi orang yang membawa fikih kepada orang yang lebih fakih darinya; dan 3. Bisa jadi orang yang membawa fikih namun ia bukan orang yang fakih.” 

Dari ‘Amr bin Al-Aṣ h, bahwasanya beliau mendengar Rasulullah ﷺ bersabda, 1. “Jika seorang pempimpin mengadili dan berijtihad kemudian ijtihadnya benar, maka ia mendapatkan dua pahala. 2. Dan jika ia mengadili dan berijtihad kemudian ijtihadnya salah, maka ia mendapatkan satu pahala.” (Muttafaq ‘Alaih) 

Dari Al-Irbað bin Sáriyah , beliau berkata,1. “Suatu hari Rasulullah ﷺ berdiri di antara kami, lalu beliau menyampaikan sebuah nasihat yang sangat menyentuh, hati kami gemetar karenanya, air mata pun bercucuran. 2. Ada yang bertanya, ‘Wahai Rasulullah, engkau menyampaikan nasihat perpisahan, berikanlah kami sebuah nasihat.’ 3. Lalu beliau bersabda, “Bertakwalah kepada Allah, 4. Dengarkan dan taatilah pemimpin kalian, sekalipun ia seorang budak dari Habasyah. 5. Kelak kalian akan melihat banyak perselisihan sepeninggalku, berpegang teguhlah kalian dengan sunnahku, dan sunnah para khulafaurasyidin yang berjalan di atas petunjuk, gigitlah dengan gigi geraham. 6. Dan jangan sampai kalian membuat-buat perkara yang baru, karena setiap bidah itu sesat.” 

Dari Umar bin Al-Khaṭṭab h, beliau menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda,1. “Sesungguhnya amal perbuatan hanyalah tergantung pada niatnya.  2. Sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan.  3. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya.  4. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan, atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia tuju.” Muttafaq 'Alaih.

Dari Abu Musa Al-Asy’arí , dari Nabi ﷺ , beliau bersabda,  1. “Permisalan rumah yang di dalamnya ada zikir kepada Allah dan rumah yang di dalamnya tidak ada zikir kepada Allah, seperti orang hidup dan orang mati.” Dalam riwayat Al-Bukhari, 2. “Permisalan antara orang yang berzikir kepada Tuhannya dan orang yang tidak berzikir kepada Tuhannya, seperti orang hidup dan orang mati.” 

Dari Abdullah bin Busr 1. Bahwasanya seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam terlalu banyak untukku, beritahukan kepadaku sesuatu yang bisa aku jadikan sebagai pegangan.” 2. Rasulullah ﷺ bersabda, “Biasakan lisanmu selalu basah dengan zikir kepada Allah .” 

Dari Syaddad bin Aus , dari Nabi ﷺ,  1. Sayyidul istigfar ialah ucapan, “Allahumma anta rabbí lá iláha illá anta khalaqtaní wa ana ‘abduka (Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkau Yang menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu), 2. Wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika masþa’tu (Dan aku memenuhi perjanjian-Mu dan ketentuan-Mu sesuai kemampuanku), 3. A’uæubika min syarri ma ÿana’tu (Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan apa yang kuperbuat), 4. Abu`u laka bini’matika ‘alayya wa abu`u biæanbí (Aku mengakui nikmat-nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui bahwa aku telah melakukan dosa kepada-Mu), 5. Fagfirlí fainnahu lá yagfiru aæ-æunúba illá anta (Maka ampunilah aku, karena tidak ada yang mampu mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau).” 6. Beliau bersabda, “Barang siapa yang mengucapkannya pada siang hari dengan yakin, lalu ia meninggal pada hari tersebut sebelum tiba sore hari, maka ia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya pada waktu malam dengan yakin, lalu ia meninggal sebelum tiba pagi hari, maka ia termasuk ahli surga.” 

Dari Abu Abdurrahman As-Sulamí, dari Ušmán bin Affán  dari Nabi ﷺ, beliau bersabda, 1. “Sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur`an dan mengajarkannya.”  2. Abu Abdurrahman mengajarkan (Al-Qur`an) pada masa kekhalifahan Ušmán hingga masa Al-ôajjáj.  3. Beliau berkata, “Karena itulah yang menjadikanku duduk di tempat dudukku ini.”

Dari Abu Sa’id bin Al-Mu’alla , beliau berkata, 1. “Suatu ketika aku shalat di masjid, lalu Rasulullah ﷺ memanggilku dan aku tidak menjawab. 2. Kemudian aku katakan, ‘Wahai Rasulullah, tadi aku sedang shalat, 3. Rasulullah bersabda, ‘Bukankah Allah berfirman, Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu. (QS. Al-Anfál: 24) 4. Kemudian Rasulullah bersabda, ‘Aku akan mengajarkan kepadamu surah yang paling agung dalam Al-Qur`an, sebelum engkau keluar dari masjid.’ 5. Kemudian beliau memegang tanganku. Ketika beliau akan keluar, aku katakan, ‘Bukankah engkau tadi mengatakan akan mengajarkan surah yang paling agung dalam Al-Qur`an?’ 6. Rasulullah bersabda, ‘Alhamdu lilláhi Rabbil ‘Álamín. (QS. Al-Fátiñah: 2). Surah tersebut adalah As-Sab’u Al-Maÿání (tujuh ayat yang berulang-ulang). Dan ia adalah Al-Qur`an Al-‘AÈím yang diberikan kepadaku.’” 

Dari Ubay bin Ka'ab  beliau berkata, 1. “Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Wahai Abu Al-Munæir! Tahukah engkau, di antara ayat-ayat Al-Qur`an yang engkau hafal, ayat manakah yang paling utama?’ 2. Aku menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya yang lebih mengetahui.’ 3. Beliau bertanya lagi, ‘Wahai Abu Al-Munæir, tahukah engkau, di antara ayat-ayat Al-Qur`an yang engkau hafal, ayat manakah yang paling utama?’ 4. Aku menjawab, ‘Alláhu Lá Iláha Illá Huwal Hayyul Qayyúm.’ 5. Lalu beliau menepuk dadaku seraya bersabda, ‘Demi Allah, semoga engkau berbahagia dengan ilmu, wahai Abu Al-Munæir.’” 

Dari Abu Sa’id Al-Khudri  , beliau berkata, Nabi ﷺ bersabda kepada para sahabatnya, 1. “Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu untuk membaca sepertiga Al-Qur`an dalam satu malam?” 2. Maka mereka merasa berat melakukan hal itu. Mereka berkata, “Adakah orang yang mampu melakukan hal itu di antara kami wahai Rasulullah?” 3. Nabi ﷺ bersabda, “Alláhul Wáñiduÿ Ÿamad adalah sepertiga Al-Qur`an.”