Dari Ibnu Abbas رضي الله عنه, beliau menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda kepada Muaz h ketika mengutusnya ke Yaman 1. “Sesungguhnya engkau akan mendatangi kaum Ahli Kitab (Yahudi dan Nasrani). 2. Jika engkau menemui mereka, maka ajaklah mereka untuk mempersaksikan bahwa tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah. 3. Jika mereka mematuhimu hal tersebut, maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan atas mereka shalat lima kali sehari semalam. 4. Bila mereka mematuhimu hal tersebut maka sampaikanlah kepada mereka bahwa Allah mewajibkan mereka atas zakat yang diambil dari orang-orang kaya di antara mereka untuk diberikan kepada orang-orang miskin mereka.    5. Jika mereka mematuhimu hal tersebut, maka jangan sekali-kali engkau mengambil harta mereka yang paling baik. 6.Berhati-hatilah terhadap doa orang yang teraniaya, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah.” Muttafaq ‘Alaih.

Dari Muaz bin Jabal رضي الله عنه, dari Nabi ﷺ, beliau menuturkan1. “Suatu saat, aku dibonceng Nabi ﷺ di atas seekor keledai. 2.Beliau bersabda, ‘Wahai Muaz, tahukah engkau hak Allah atas para hamba, dan hak hamba atas Allah?’3.Aku menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu. 4.’Beliau bersabda, ‘Hak Allah atas para hamba adalah menyembah-Nya dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun.’ 5.Dan hak hamba atas Allah adalah untuk tidak mengazab siapa pun yang tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pAku berkata, ‘Wahai Rasulullah, apakah boleh 6.aku sampaikan kabar gembira ini kepada manusia?’ Rasulullah bersabda, ‘Jangan kamu sampaikan, agar mereka tidak bersandar pada hadis ini (dan tidak mau beramal saleh).’”

Dari Abu Huraira bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda1.“Setiap umatku masuk surga kecuali yang enggan.”2. Para sahabat bertanya, “Wahai Rasulullah, siapakah yang enggan itu?” 3.Beliau menjawab, “Barang siapa yang taat kepadaku, maka ia masuk surga, sedangkan barang siapa yang tidak taat kepadaku, maka ia enggan.”

Dari Umar bin Al-Khaþþáb رضي الله عنه beliau berkata“Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rasulullah ﷺ. Tiba-tiba muncul di hadapan kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi g, lalu lututnya disandarkan ke lutut Nabi ﷺ dan ia meletakkan kedua tangannya di atas kedua pahanya, Kemudian ia berkata, “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam!”Rasulullah ﷺ menjawab, “Islam ialah engkau bersaksi tiada Tuhan yang berhak disembah selain Allah, dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah; dan engkau menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadan, dan engkau menunaikan haji ke Baitullah jika telah mampu,Lelaki itu berkata, ”Engkau benar.” Maka kami heran, ia yang bertanya dan ia pula yang membenarkannya.Kemudian ia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang iman!” Nabi menjawab, “Iman ialah engkau beriman kepada Allah; para malaikat-Nya; kitab-kitab-Nya; para rasul-Nya; hari akhir;dan beriman kepada takdir Allah yang baik dan yang buruk.” Dia berkata, “Engkau benar.”Dia bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang ihsan!” Nabi ﷺ, ”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihat-Nya. Kalaupun engkau tidak mampu melihat-Nya, sesungguhnya Dia melihatmu.”Lelaki itu berkata lagi, “Beritahukan kepadaku kapan terjadi kiamat?” Nabi menjawab, “Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”Dia pun bertanya lagi, “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!” Nabi menjawab, “Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju, miskin papa, pengembala kambing saling berlomba mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam sejenak, kemudian Nabi bertanya kepadaku, “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?” Aku menjawab, ”Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui,” Beliau bersabda, “Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.

Dari Tamim Ad-Dárí, bahwa Nabi ﷺ bersabda1. “Agama adalah nasihat.”2.Kami bertanya, “Untuk siapa?”3. Rasulullah bersabda, “Untuk Allah, 4.untuk kitab-Nya, 5.untuk rasul-Nya, 6. untuk para pemimpin kaum Muslimin, 6. dan untuk kaum Muslimin secara umum.”

Dari Al-Abbás bin Abd Al-Muþþalib, bahwasanya beliau mendengar Nabi ﷺ bersabda1. “Akan merasakan kelezatan iman:  2.Orang yang rida Allah sebagai Tuhannya; 3.Islam sebagai agamanya; dan  4.Muhammad sebagai Rasulnya.”

Dari Tariq bin Syiháb, beliau berkata, 1.“Ada seorang laki-laki dari kaum Yahudi datang kepada Umar , seraya berkata, ‘Wahai Amirul mukminin, ada satu ayat yang biasa kalian baca di dalam kitab kalian, sekiranya ayat itu turun untuk kami kaum Yahudi, niscaya akan kami jadikan hari itu sebagai hari raya. 2.’Umar berkata, ‘Ayat apa itu?’ Dia menjawab, “Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu, dan telah Aku cukupkan nikmat-Ku bagimu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.” (QS. Al-Má`idah: 3) Lantas Umar رضي الله عنه berkata, “Sungguh, aku tahu betul hari apa ayat itu turun, dan tempat dia 3. diturunkan, yaitu turun kepada Rasulullah ﷺ di Arafah pada hari Jumat.’

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,   1. “Iman itu ada tujuh puluh sekian cabang, -atau enam puluh sekian- cabang. 2. Yang paling utama yaitu kalimat lā ilāha illallāh. 3. Sedangkan yang paling ringan adalah menyingkirkan gangguan dari jalan. 4. Dan malu itu termasuk dari iman.” Muttafaq ‘Alaihi.

Dari Imrán bin Huÿain رضي الله عنهما , beliau berkata,“Aku masuk menemui Nabi Muhammad ﷺ dan aku mengikat untaku di pintu,datanglah sekelompok orang dari Bani Tamim, lalu beliau bersabda, ‘Terimalah kabar gembira wahai Bani Tamim.’Mereka menjawab, ‘Engkau telah memberi kami kabar gembira, maka berilah (harta) kepada kami.’ Mereka mengulangnya dua kali.Kemudian masuklah sekelompok orang dari Yaman, lalu Rasulullah ﷺ bersabda, ‘Terimalah kabar gembira wahai penduduk Yaman, karena Bani Tamim tidak mau menerimanya.’Mereka berkata, ‘Kami menerimanya wahai Rasulullah!’Mereka berkata, ‘Kami datang untuk bertanya kepadamu tentang masalah ini.’Rasulullah bersabda, ‘Allah sudah ada dan tak ada apa pun selain Dia.Arasy-Nya di atas air,Dia menuliskan segala sesuatu di dalam sebuah kitab. Dia menciptakan langit dan bumi.’Kemudian seseorang berteriak, ‘Untamu kabur wahai Ibnu Al-Huÿain.’ Aku pun segera berlari mengejarnya. Tapi fatamorgana telah membuatnya hilang dari pandangan. Demi Allah, sungguh aku berharap pada saat itu aku meninggalkannya.”

Dari Abu zar رضي الله عنه, dari Nabi  ﷺ, beliau meriwayatkan dari Allah, bahwasanya Dia berfirman “Wahai hamba-hamba-Ku, sungguh Aku haramkan kezaliman atas Diri-Ku, dan Aku jadikan dia haram di antara kalian, janganlah kalian saling menzalimi.Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua dalam keadaan sesat kecuali orang yang Aku beri petunjuk, mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian petunjuk.Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua lapar kecuali orang yang Aku beri makan, mintalah makan kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian makan. Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua telanjang kecuali orang yang Aku beri pakaian, mintalah pakaian kepada-Ku, niscaya Aku beri kalian pakaian.Wahai hamba-hamba-Ku, sungguh kalian melakukan dosa di malam dan siang hari, dan Aku mengampuni semua dosa; mintalah ampun kepada-Ku, niscaya Aku ampuni kalian.Wahai hamba-hamba-Ku, kalian semua tidak akan dapat memberi-Ku mudarat  dan tidak akan dapat memberi-Ku manfaat.Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang pertama dan terakhir dari kalian; manusia dan jin, mereka pada kondisi ketakwaan hati seseorang yang terbaik di antara kalian, hal itu sama sekali tidak menambah kekuasaan-Ku.Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang pertama dan terakhir dari kalian, dari kalangan manusia dan jin, mereka pada kondisi pelaku dosa yang terburuk di antara kalian, hal itu sama sekali tidak mengurangi kekuasaan-Ku.Wahai hamba-hamba-Ku, sekiranya orang pertama dari kalian sampai terakhir, dari kalangan manusia dan jin, mereka semua berkumpul di satu tempat kemudian serentak meminta kepada-Ku, lalu Aku kabulkan setiap orang permintaannya, maka hal itu sama sekali tidak mengurangi apa yang Aku miliki, melainkan hanya seperti jarum yang dicelupkan ke dalam lautan.Wahai hamba-hamba-Ku, sesungguhnya itu semua amalan kalian, kelak akan Aku perhitungkan, kemudian Aku menyempurnakan balasannya. Barang siapa yang mendapatinya baik, maka hendaknya ia memuji Allah, namun bagi yang mendapatinya kebalikannya, maka jangan ia mencela kecuali dirinya sendiri.”

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwasanya Rasulullah ﷺ bersabda“Sesungguhnya Allah mempunyai sembilan puluh sembilan nama, Seratus kurang satu Barang siapa menghitungnya, ia akan masuk surga.”Dalam riwayat lain ada tambahan, “Sesungguhnya Allah itu ganjil dan menyukai bilangan ganjil.”

Dari Abu Musa Al-Asy’ari رضي الله عنه, beliau berkata, Rasulullah ﷺ berkhotbah di depan kami menyampaikan 5 (lima) pesan, “Sesungguhnya Allah عز وجل tidak tidur;tidak selayaknya Dia tidur; Allah merendahkan timbangan dan mengangkatnya;amalan (hamba) pada malam hari diangkat kepada-Nya sebelum ada amalan siang, dan amalan (hamba) pada siang hari diangkat kepada-Nya sebelum ada amalan malam; danhijab(penghalang)-Nya adalah cahaya. -Dalam riwayat yang lain, ‘Api.’-Seandainya Dia membuka hijab itu pastilah pancaran sinar wajah-Nya membakar seluruh makhluk-Nya sepanjang mata memandang.”

Dari Aisyah رضي الله عنها, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda“Malaikat diciptakan dari cahaya,jin diciptakan dari api yang menyala,dan Adam diciptakan dari sesuatu yang telah diberitahukan kepada kalian.

Dari Aisyah رضي الله عنهاUmmul Mukminin  bahwasanya beliau menuturkan“Wahyu yang pertama kali turun kepada Rasulullah ﷺ dalam bentuk mimpi yang benar tatkala tidur. Tidaklah Rasulullahﷺ bermimpi kecuali mimpi tersebut datang seperti cahaya subuh,Kemudian Nabi ﷺ menjadi suka berkhalwat,Beliau berkhalwat di gua Hira` lalu beribadah di sana beberapa malam sebelum beliau kembali kepada istrinya. Beliau membawa bekal untuk berkhalwat, kemudian kembali lagi kepada Khadijah  lalu menyiapkan bekal seperti itu lagi.Hingga kebenaran itu mendatangi beliau di gua Hira`, lalu malaikat berkata, ‘Bacalah!’ Nabi ﷺ menjawab, ‘Aku tidak bisa membaca.’ Beliau menuturkan, ‘Lalu ia meraih dan mendekapku hingga aku sangat kepayahan.’ Kemudian ia melepaskanku dan berkata, ‘Bacalah!’ Aku berkata, ‘Aku tidak bisa membaca.’ Lalu ia meraih dan mendekapku kembali hingga aku sangat kepayahan. Kemudian ia melepaskanku lalu berkata, ‘Bacalah!’ Aku kembali menjawab, ‘Sungguh aku tidak bisa membaca.’ Ia pun meraih dan mendekapku dengan erat untuk yang ketiga kalinya hingga aku pun sangat kepayahan. Kemudian ia melepaskanku lalu berkata, “Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia.” (QS. Al-Alaq: 1-3)Beliau pulang membawa wahyu tersebut sambil menggigil hingga beliau menemui Khadijah binti Khuwailid  dan berkata, ‘Selimutilah aku, selimutilah aku.’ Khadijah pun menyelimuti beliau, hingga rasa takut menghilang.Kemudian beliau berkata kepada Khadijah  sembari menceritakan peristiwa tersebut, ‘Aku mengkhawatirkan diriku.’Lalu Khadijah  menjawab, ‘Sekali-kali tidak, demi Allah, Allah tidak akan menghinakanmu selama-lamanya.Sebab engkau suka menyambung silaturahmi,Menanggung kesusahan, Memberi kepada yang tidak punya, Menjamu tamu,Dan membela kebenaran.’Lalu Khadijah  pergi bersama beliau menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza, anak paman Khadijah. Seorang Nasrani di masa jahiliah dan menulis kitab Ibrani. Ia menulis Injil dengan bahasa Ibrani sebanyak yang Allah  kehendaki, sudah berumur tua dan buta.Lalu Khadijah  berkata kepadanya, ‘Wahai anak paman, dengarlah (apa yang dituturkan) anak saudaramu.’ Waraqah bertanya kepadanya, ‘Wahai anak saudaraku, apa yang telah engkau lihat?’ Lalu Nabi  mengabarkan apa yang telah beliau lihat. Waraqah pun mengatakan kepadanya, ‘Itu adalah Namus yang pernah turun kepada Nabi Musa .Andai saja pada waktu itu aku masih muda. Andai saja aku masih hidup, ketika kaummu mengusirmu.’Lalu Rasulullah  bersabda, ‘Apakah mereka akan mengusirku?’ Ia menjawab, ‘Ya, tidak ada seorang pun yang membawa seperti yang engkau bawa, melainkan ia akan dimusuhi.’Jika aku menemui hari-harimu, niscaya aku akan membelamu dengan gigih.’Kemudian tak berselang lama, Waraqah meninggal dunia dan wahyu pun berhenti.” Muttafaq ‘Alaihi.

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, beliau berkata, Rasulullah ﷺ  bersabda“Aku adalah orang yang paling dekat dengan Isa bin Maryam.Para nabi adalah saudara seayah, ibu mereka berbeda-beda, agama mereka satu.”Dan dalam riwayat lain, “Tidak ada seorang nabi pun di antara diriku dan dirinya.

Dari Ibnu Abbas رضي الله عنهما, beliau menuturkan“Rasulullah ﷺ diutus ketika berusia empat puluh tahun,Beliau tinggal di Makkah selama tiga belas tahun menerima wahyu, Kemudian diperintahkan untuk berhijrah, beliau berhijrah selama sepuluh tahun,Dan beliau wafat dalam usia enam puluh tiga tahun.”

Dari Al-Miqdam bin Ma’dí Karib رضي الله عنه, bahwasanya Nabi bersabda, “Ketahuilah, bisa jadi ada seorang laki-laki mendengar sebuah hadis dariku, sedangkan ia bersandar di atas dipannya, lalu berkata, ‘Di antara kami dan kalian adalah Kitabullah. Apa yang halal yang kami dapati di dalamnya, maka kami pun menghalalkannya, dan apa yang haram yang kami dapati di dalamnya, maka kami pun mengharamkannya.Dan sesungguhnya apa yang diharamkan oleh Rasulullah ﷺ adalah sebagaimana yang diharamkan oleh Allah.”Dalam redaksi riwayat Abu Daud disebutkan, “Ketahuilah, sungguh aku diberi kitab dan sesuatu yang serupa dengannya (As-Sunnah).”

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه bahwa Rasulullah ﷺ bersabda“Demi Zat yang jiwa Muhammad berada di tangan-Nya, Tidaklah seorang pun dari umat ini mendengar tentangku,  Baik Yahudi atau Nasrani, Kemudian ia mati dalam keadaan tidak beriman dengan risalah yang aku bawa, melainkan ia termasuk penduduk neraka.” HR. Muslim

Dari Anas bin Malik  رضي الله عنه beliau menuturkan,“Ketika aku dan Nabi ﷺ keluar dari masjid, kami bertemu dengan seorang laki-laki di tiang masjid. Ia lalu bertanya, ‘Wahai Rasulullah, kapan hari kiamat? ’Nabi lalu menjawab, “Apa yang telah engkau persiapkan untuk hari kiamat itu?”Maka, laki-laki itu pun tertunduk (bersedih). Kemudian ia berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku tidak punya persiapan dengan banyak puasa, shalat, puasa, sedekah, tetapi aku mencintai Allah dan Rasul-Nya ﷺ.’Maka, Nabi ﷺ menjawab, ‘Engkau akan bersama orang yang engkau cintai.’”

Dari Abu Hurairah  رضي الله عنه, beliau berkata, “Rasulullah bersabda,‘Jangan mencaci sahabat-sahabatku, jangan mencaci sahabat-sahabatku, Demi †at yang jiwaku berada di tangan-Nya, seandainya salah seorang di antara kalian berinfak dengan emas sebesar gunung Uhud, maka itu tidak akan menyamai satu mud (infak) salah seorang dari mereka dan tidak pula setengahnya.’”