Umar bertemu pejabatnya, gubernur Makkah. Makkah adalah sebuah kota dengan penduduk banyak para tokoh. Gubernur tersebut memberitahu Umar bahwa dirinya meninggalkan Makkah dan mengangkat seseorang yang tidak termasuk para tokoh. Umar kemudian memarahinya karena khawatir akan terjadi kemudaratan. Ketika sang gubernur menjelaskan bahwa orang tersebut hafal Al-Qur`an, hilanglah kekhawatiran Umar. Beliau malah mendukung apa yang dilakukan oleh sang gubernur dan kemudian mengutip hadis Nabi bahwa Al-Qur`an memuliakan sebagian manusia dan menghinakan sebagian lainnya.
Tuhan kita mengabarkan kepada tentang penjagaan-Nya terhadap para wali-Nya, dan kedekatan-Nya dengan para hamba-Nya yang saleh, serta memberikan kasih sayang-Nya kepada mereka.
Nabi mengabarkan bahwa amalan yang paling dicintai oleh Allah dan paling dekat kepada-Nya adalah shalat pada waktunya, kemudian berbakti kepada kedua orang tua, kemudian berjihad di jalan Allah
Nabi mengabarkan tentang keutamaan saling membantu antar manusia dalam perkara duniawi, dan Allah Ta’ala akan menolong seorang hamba, selama ia mau menolong sesama. Kemudian beliau menyebutkan keutamaan menimba ilmu, dan keutamaan yang diraih oleh seorang penuntut ilmu berupa turunnya ketenangan, rahmat, dan disebut-sebut oleh Allah di hadapan para malaikat-Nya. Lalu beliau menjelaskan bahwa yang menjadi patokan itu amalannya bukan nasabnya.
Nabi menyebutkan beberapa pintu kebaikan yang dapat memberatkan timbangan seorang hamba kelak pada hari kiamat, dan kesudahan manusia itu di tangan mereka masing-masing. Di antara mereka, ada yang sedang menyelamatkan dirinya dan ada juga yang tengah membinasakan dirinya sendiri.
Nabi menyebutkan beberapa golongan dari kaum Muslimin yang kelak akan diberi oleh Allah naungan-Nya pada hari kiamat, sehingga mereka terlindungi dari terik matahari dan embusan panas Jahanam. Mereka itu adalah pemimpin yang adil, pemuda yang ahli ibadah, orang yang hatinya terpaut dengan masjid, orang-orang yang saling mencintai karena Allah, orang yang meninggalkan nafsu syahwatnya karena takut kepada Allah, orang yang bersedekah dengan sembunyi-sembunyi, dan orang yang menangis dalam kesendiriannya karena takut kepada Allah.
Beberapa orang sahabat yang fakir mengadu kepada Nabi bahwa orang-orang kaya mendapatkan keutamaan dan derajat yang tinggi melalui sedekah-sedekah mereka. Lantas Nabi mengabarkan kepada mereka bahwa mereka juga bisa mengerjakan amal-amal saleh yang setara dengan orang yang bersedekah.
Amalan saleh yang dikerjakan pada 10 hari pertama dari bulan †ulhijjah tidak sama dengan amalan yang dikerjakan pada selainnya, kecuali seorang laki-laki yang keluar membawa harta dan jiwanya ke jalan Allah, lantas mati syahid.
Mengawali suatu pekerjaan dengan sebelah kanan merupakan Sunnah Nabawiyah yang mulia.
Nabi antusias mengajarkan doa istikharah kepada umatnya, dan apa yang harus dilakukan apabila mereka merasa bimbang ketika menghadapi suatu permasalahan.
An-Nawwas bertanya kepada Nabi tentang hakikat kebajikan dan dosa. Lalu Nabi menjelaskan bahwa himpunan kebajikan adalah akhlak yang mulia. Sedangkan dosa adalah sesuatu yang engkau merasa ragu dan tidak tenang dengannya sehingga engkau khawatir orang lain mengetahui engkau melakukan hal tersebut.
Hadis ini mengandung penjelasan kemurahan Allah Ta’ala dan kasih sayang-Nya kepada para hamba-Nya. Dia memberikan balasan sekadar keinginan melakukan kebaikan meski belum mengerjakannya, dan Dia melipatgandakan pahala ketaatan. Dia juga memberikan balasan saat mereka menahan diri untuk tidak berbuat dosa walaupun sudah berkeinginan melakukannya. Dan jika mereka kerjakan, maka hanya ditetapkan sebagai satu dosa, tidak dilipatgandakan.
Nabi memberi peringatan dari dosa besar paling berbahaya bagi hamba, yaitu: mensyirikkan Allah, sihir, membunuh jiwa tanpa alasan yang benar, memakan harta riba, memakan harta anak yatim, lari dari medan pertempuran, dan melakukan qaæaf (menuduh seorang wanita baik-baik yang menjaga kehormatannya berzina).
Al-Mugirah mengabarkan bahwa dahulu Nabi mengucapkan zikir ini setelah selesai shalat. Selain itu, di antara perkara yang beliau hafal, Nabi melarang pembicaraan yang tidak berfaedah, banyak bertanya hal yang tidak diperlukan, menyia-nyiakan harta dalam kemaksiatan serta berlaku boros dalam hal yang mubah. Demikian juga, beliau mengatakan haramnya tindakan durhaka kepada orang tua, mengubur hidup-hidup anak perempuan, menuntut sesuatu yang bukan hak kalian serta menahan sesuatu yang seharusnya kalian serahkan kepada pemiliknya
Para dai di atas jalan Allah Ta’ala adalah manusia paling banyak mendapatkan pahala, karena mereka meraih pahala dari dakwah mereka secara sempurna, dan juga seperti pahala orang-orang yang mengikuti dakwahnya. Sedangkan para penyeru kemaksiatan dan kesesatan adalah manusia yang paling buruk; mereka menanggung dosa mereka sendiri dan dosa orang-orang yang mengikuti mereka.
Apabila hudud (batasan-batasan Allah) diterapkan dan amar makruf nahi mungkar dijalankan, maka semua manusia akan selamat. Apabila tidak diterapkan niscaya semuanya akan binasa; pelaku maksiat binasa karena kemaksiatannya, dan yang lain binasa karena tidak mencegah kemungkaran dan memerintahkan untuk berbuat kebaikan.
Tidak dibenarkan jika seorang mukmin melihat kemungkaran tanpa mengubahnya. Jika mampu untuk mengubahnya dengan tangannya tanpa dampak fitnah atau bahaya fisik maka dia arus melakukannya. Jika tidak mampu, hendaklah ia mengingkari dengan lisannya dan menasihati pelakunya. Jika tidak mampu, hendaklah mengingkarinya dengan hatinya dan murka karena Allah Ta’ala murka terhadap kemungkaran itu.
Nabi memberitahukan bahwa agama Islam akan tetap ada sampai hari kiamat, yang akan diemban para tokoh dari kalangan mukminin, mereka lantang menegakkan dan membela kebenaran. Tidak ada yang dapat membahayakan mereka, meskipun ada orang yang menyelisihi atau memerangi mereka.
Apabila hari kiamat telah dekat, banyak mimpi yang dialami seorang Muslim menjadi kenyataan. Semakin jujur seseorang dan berbicara, maka mimpinya akan benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi yang baik termasuk tanda-tanda kenabian. Mimpi itu ada tiga jenis: berita gembira dari Allah, kesedihan dari setan, dan bisikan dari jiwa. Jika seseorang bermimpi buruk, maka hendaklah dia berwudu dan shalat sekehendaknya; dan jangan memberitahukannya kepada siapa pun, karena mimpi tersebut tidak akan membahayakannya.
Nabi menjelaskan bahwa shalat, sedekah, dan amal saleh yang lain bisa menghapuskan dosa. Nabi juga menjelaskan bahwa fitnah akan terus-menerus menerpa seorang Muslim. Jika ia jatuh kepadanya, maka hatinya akan menjadi hitam hingga tidak mengetahui yang makruf dan tidak menolak yang mungkar, tetapi dia hanya mengikuti hawa nafsunya. Namun, jika ia selamat darinya, maka hatinya menjadi putih dan tidak terpengaruh dengan fitnah apa pun.