41 - Menghindari Tindakan Murtad Karena Kekufuran dan Syirik Besar

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه أَنَّ رَسُولَ اللهِ قَالَ: «بَادِرُوا بِالْأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ، يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِي كَافِرًا، أَوْ يُمْسِي مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا، يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا» 

Dari Abu Hurairah h, bahwasanya Rasulullah g bersabda,

1. “Bergegaslah melakukan amal sebelum datang berbagai fitnah seperti potongan gelapnya malam. 2. Seorang laki-laki di pagi hari dalam keadaan mukmin, namun di sore harinya dalam keadaan kafir, atau di sore hari dalam keadaan mukmin, namun di pagi hari dalam keadaan kafir. 3. Ia menjual agamanya demi mendapat materi duniawi.”



Abu Hurairah, nama lengkapnya berdasarkan pendapat yang kuat, Abdurrahman bin Ÿakhr Ad-Dausí Al-Azdí Al-Yamaní. Masuk Islam pada tahun terjadinya perang Khaibar, yakni pada tahun 7 H. Senantiasa mendampingi Nabi ﷺ untuk menimba ilmu dan menghafalkan hadis. Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Wafat di Madinah pada tahun 58 H

Referensi

1. Lihat biografinya dalam: Ma’rifah Aÿ-Ÿañábah karya Abu Nu’aim (4/1846), Al-Istí’áb fí Ma’rifah Al-Aÿñáb karya Ibnu Abdil Barr (4/1770), Usd Al-Gábah karya Ibn Al-Ašír (3/357), dan Al-Iÿábah fí Tamyíz 


Proyek Hadis