عن أبي يحيى صهيب بن سنان قال: قال رسول الله ﷺ: «عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ، إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وليسَ ذاكَ لأَحَدٍ إلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إنْ أصابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكانَ خَيْرًا له، وإنْ أصابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكانَ خَيْرًا له».
عن أبي يحيى صهيب بن سنان قال: قال رسول الله ﷺ: «عَجَبًا لأَمْرِ المُؤْمِنِ، إنَّ أمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ، وليسَ ذاكَ لأَحَدٍ إلَّا لِلْمُؤْمِنِ، إنْ أصابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ، فَكانَ خَيْرًا له، وإنْ أصابَتْهُ ضَرَّاءُ، صَبَرَ فَكانَ خَيْرًا له».
Dari Abu Yahya Ÿuhaib bin Sinan رضي الله عنه, beliau berkata, Rasulullah ﷺ bersabda,
1. “Sungguh mengagumkan perkara seorang mukmin, semua urusannya baik, dan itu tidak dimiliki oleh siapa pun kecuali seorang mukmin.
2. Jika ia mengalami kebahagiaan, ia pun bersyukur, dan ini merupakan kebaikan baginya.
3. Dan jika ia mengalami musibah, ia akan bersabar, dan ini merupakan kebaikan baginya
Abu Yahya Ÿuhaib bin Sinan An-Namirí Ar-Rumí. Beliau pernah ditawan oleh bangsa Romawi dan tinggal di sana, dan bisa berbicara dengan bahasa mereka, sehingga beliau dikenal dengan itu. Termasuk orang yang pertama-tama masuk Islam, dan termasuk sahabat yang disiksa karena mempertahankan keyakinannya kepada Allah Ta’ala. Ikut serta dalam perang Badar dan peperangan-peperangan setelahnya, dan menjadi imam shalat ketika peristiwa terbunuhnya Umar bin Al-Khaþþab . Beliau beruzlah menghindari fitnah yang terjadi setelah itu, dan wafat pada tahun 38 H. [1]