عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رضى الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ»، قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ،وَلِرَسُولِهِ،وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ، وَعَامَّتِهِمْ»
عَنْ تَمِيمٍ الدَّارِيِّ رضى الله عنه أَنَّ النَّبِيَّ ﷺ قَالَ: «الدِّينُ النَّصِيحَةُ»، قُلْنَا: لِمَنْ؟ قَالَ: «لِلَّهِ، وَلِكِتَابِهِ،وَلِرَسُولِهِ،وَلِأَئِمَّةِ الْمُسْلِمِينَ، وَعَامَّتِهِمْ»
Dari Tamim Ad-Dárí, bahwa Nabi ﷺ bersabda
1. “Agama adalah nasihat.”2.Kami bertanya, “Untuk siapa?”
3. Rasulullah bersabda, “Untuk Allah, 4.untuk kitab-Nya, 5.untuk rasul-Nya, 6. untuk para pemimpin kaum Muslimin, 6. dan untuk kaum Muslimin secara umum.”
Nabi ﷺ menekankan bahwa agama itu berkutat sekitar nasihat yang disampaikan oleh seorang Muslim sesuai dengan kemampuannya. Nasihat tersebut ditujukan kepada Allah, kitab-Nya, Rasul-Nya, para pemimpin kaum Muslimin, dan kaum Muslimin secara umum.