1. Allah menunjukkan kasih sayang dan anugerah-Nya kepada hamba-hamba-Nya dengan memotivasi mereka untuk segera beristigfar dan bertobat. Setiap kali seorang hamba berdoa kepada Allah dan meminta ampunan-Nya, Allah pasti mengampuni semua dosanya. Allah tidak peduli berapa banyak dan berapa besar dosa yang dilakukannya.
“Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah †at Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”
2. Kemudian Allah memanggil hamba-hamba-Nya kembali untuk mengabarkan kepada mereka bahwa walaupun dosa-dosa mereka sangat besar hingga memenuhi seluruh bumi dan mencapai awan, akan tetapi jika hamba tersebut datang untuk meminta ampun dan bertobat kepada Allah Ta’ala, pasti Allah akan mengampuninya dan tidak peduli (dengan dosanya yang banyak itu).
3. Kemudian Allah menjelaskan mengenai keutamaan tauhid. Allah menyebutkan bahwa seorang hamba datang dengan dosa sepenuh bumi tapi dia bertauhid kepada Allah dan tidak melakukan kesyirikan sedikit pun, maka Allah akan mengganti dosa tersebut dengan ampunan.
Ini sesuai dengan firman Allah Ta’ala,
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain syirik bagi siapa yang Dia kehendaki.”
1. (1) Rendahkan dirimu di hadapan Allah Ta’aladan mohonlah perlindungan kepada-Nya. Karena siapakah yang bisa mengabulkan doa selain-Nya?
2. (1) Beribadahlah kepada Allah Ta’aladengan doa, karena doa adalah salah satu bentuk ibadah.
3. (1) Jangan menganggap dosa terlalu besar untuk diampuni oleh Allah karena sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa.
4. (1) Berharaplah ampunan Allah dan jangan sombong terhadap †at Yang menciptakanmu.
5. (1) Jika engkau berdoa kepada Allah dan engkau berharap Dia mengabulkan doamu, maka penuhilah syarat-syarat doa, yaitu: ikhlas karena Allah Ta’ala, memakan makanan yang halal, tidak meminta sesuatu yang mengandung dosa, terus memohon kepada Allah tanpa bosan, dan menghadirkan hati ketika berdoa.
6. (1) Berprasangkalah yang baik kepada Allah ketika berdoa dan memohon ampun. Allah berfirman dalam hadis qudsi, “Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku kepada-Ku.”[2]
7. (2) Istigfar adalah sebab diampuninya dosa dan kemaksiatan, walaupun dosa tersebut mencapai langit. Maka bersemangatlah untuk melakukannya.
8. (2) Senantiasa beristigfar adalah sunnah Nabi ﷺ .
“Demi Allah, sesungguhnya aku memohon ampun kepada Allah dan bertobat kepada-Nya dalam satu hari lebih dari 70 kali.”[3]
9. (2) Istigfar dapat menghapuskan dosa, menambahkan pahala, mengangkat derajat, dan memberi keberkahan pada rezeki.
“Maka aku (Nuh) berkata (kepada mereka), ‘Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, sungguh, Dia Maha Pengampun. Niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu. Dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.’”
10. (2) Istigfar adalah penyebab keamanan dari azab di dunia dan di akhirat.
“Dan tidaklah (pula) Allah akan menghukum mereka, sedang mereka (masih) memohon ampunan.”
11. (2) Diriwayatkan dari Lukman , dia pernah berkata kepada putranya, “Wahai anakku, biasakan lisanmu mengatakan, ‘Allahummag firlí (Ya Allah, ampunilah aku)’ karena Allah mempunyai waktu-waktu yang Dia tidak menolak orang yang memohon kepada-Nya.” [4]
12. (2) Rutinkanlah istigfar. Hasan Al-Baÿri pernah berkata, “Perbanyaklah istigfar di rumah kalian, ketika sedang makan, dalam perjalanan, di pasar-pasar, di majelis-majelis kalian dan di manapun kalian berada. Karena sesungguhnya kalian tidak tahu kapan turunnya ampunan.” [5]
13. (2) Seorang Muslim harus segera bertobat dan beristigfar serta beramal saleh karena Allah Mahaluas ampunan-Nya. Dia membentangkan tangan-Nya pada malam hari, agar orang-orang yang berdosa pada siang hari bertobat. Dia membentangkan tangan-Nya di siang hari, agar orang-orang yang melakukan dosa di malam hari bertobat. Dan Allah mengampuni semua dosa dan tidak peduli dengan banyaknya dosa tersebut.
14. (3) Jangan sampai engkau melakukan syirik, karena kesyirikan menghapuskan pahala amalan dan tidak akan diampuni kecuali dengan tobat.
15. (3) Tauhid adalah penghalang seseorang untuk kekal di neraka dan menjadi sebab ampunan dan dihapuskannya dosa.
16. (3) Sudah selayaknya setiap Muslim untuk memohon perlindungan kepada Allah dari syirik kecil dan syirik besar.
17. (3) Tuhan yang memberi anugerah dan karunia kepada hamba-hamba-Nya padahal Dia tidak membutuhkan mereka. Kita wajib menunjukkan kasih sayang kepada Tuhan Yang Mahamulia dan Maha Pengasih dengan melakukan ketaatan dan amalan-amalan sunnah.
18. (3)
“Sesungguhnya Allah akan membebaskan seseorang dari umatku di antara sekian banyak makhluk pada hari kiamat kelak. Allah membentangkan kepadanya sembilan puluh sembilan catatan amalnya. Setiap buku catatan itu panjangnya sejauh mata memandang. Kemudian Allah berfirman kepadanya, ‘Apakah kamu mengingkari sesuatu dari buku-buku catatan ini. Apakah para malaikat-Ku yang mencatat amal dan mengawasi perbuatanmu telah berlaku zalim terhadapmu?’ Dia menjawab, ‘Tidak, wahai Tuhanku.’ Allah kembali bertanya, ‘Apakah kamu memiliki sebuah pembelaan?‘ Dia merasa bingung, lalu ia menjawab, ‘Tidak, wahai Tuhanku?’ Allah kembali berfirman, ‘Ya. Sesungguhnya kamu memiliki amal kebaikan di sisi Kami. Dan sungguh tidak ada kezaliman atasmu pada hari ini. Lalu Allah mengeluarkan sebuah kartu. Di dalamnya tertulis kalimat, ‘Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah dan bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.’ Lalu Allah berfirman, ‘Datangilah timbanganmu!‘ Dia berkata, ‘Wahai Tuhanku, Apa artinya kartu ini dibandingkan dengan buku catatan amal ini?’ Allah berfirman, ‘Sesungguhnya kamu tidak dizalimi.’” Nabi melanjutkan, “Selanjutnya catatan amal itu diletakkan di daun timbangan, sementara kartu tersebut diletakkan pada daun timbangan yang lain. Ternyata buku catatan amal itu ringan dibandingkan dengan kartu tersebut. Tidak ada sesuatu pun yang lebih berat daripada nama Allah.” [6]
19. Seorang penyair menuturkan,
Kerendahan diriku dan lantunkan doaku
dengan air mata seorang yang bermaksiat
Aku terus berdoa dan berharap dengan
mengharapkan turunnya rahmat-Mu
Rahmatilah hamba yang lemah ini, yang mengakui
dosa-dosanya, dan dia sudah mendatangi-Mu
Ibadah dan shalatku
aku berdoa dan berharap rida-Mu
Maka ampuni dosa-dosaku dan karuniakan
dalam setiap urusanku petunjuk-Mu
20. Penyair yang lain menuturkan,
Tuhanku, janganlah Engkau mengazabku karena
aku mengakui segala dosa yang telah aku lakukan
Aku tidak mempunyai cara kecuali harapanku
pada ampunan-Mu, jika mengampuni dan prasangka baikku
Betapa banyak dosa yang aku lakukan di dunia
Engkau adalah Pemilik anugerah dan karunia
Manusia menyangka aku ini baik padahal
aku adalah manusia terburuk jika Engkau tidak mengampuniku
Referensi
- HR. Abu Daud (1479), At-Tirmizi (3247), An-Nasá`i (3828), dan Ibnu Majah (3828). At-Tirmizi berkata, “Hadis ini hasan sahih.” Hadis ini juga dinyatakan sahih oleh Al-Albani dalam Ÿañíñ Sunan Abí Daud (3247).
- HR. Al-Bukhari (7405) dan Muslim (2675).
- HR. Al-Bukhari (6308).
- Jámi’ Al-‘Ulúm wa Al-Ôikam karya Ibnu Rajab Al-ôanbalí (2/408).
- Jámi’ Al-‘Ulúm wa Al-Ôikam karya Ibnu Rajab Al-ôanbalí (2/408).
- HR. At-Tirmizi (2639).