113 - Amal Perbuatan Tergantung pada Niatnya

عَنْ عُمَرَ بْنِ الخَطَّابِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: «إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالنِّيَّةِ. وَإِنَّمَا لِامْرِئٍ مَا نَوَى. فَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِـهِ، فَهِجْرَتُهُ إِلَى اللهِ وَرَسُولِـهِ. وَمَنْ كَانَتْ هِجْرَتُهُ لِدُنْيَا يُصِيبُهَا، أَوِ امْرَأَةٍ يَتَزَوَّجُهَا، فَهِجْرَتُهُ إِلَى مَا هَاجَرَ إِلَيْهِ» متفق عليه.

Dari Umar bin Al-Khaṭṭab h, beliau menuturkan, Rasulullah ﷺ bersabda,

1. “Sesungguhnya amal perbuatan hanyalah tergantung pada niatnya.  

2. Sesungguhnya setiap orang hanya mendapatkan apa yang ia niatkan. 

 3. Barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya.  

4. Barang siapa yang hijrahnya karena dunia yang ingin ia dapatkan, atau karena wanita yang ingin ia nikahi, maka hijrahnya itu kepada apa yang ia tuju.” Muttafaq 'Alaih.

Abu Hafÿ Umar bin Khaþþab

Abu Hafÿ Umar bin Khaþþab bin Nufail, Al-Qurasyí Al-‘Adawí. Nasabnya bertemu dengan Rasulullah pada Kaab bin Lu`ay. Dijuluki Al-Faruq, khalifah rasyidin yang kedua. Orang yang pertama kali diberi gelar Amirul Mukminin, pernah menjadi menteri Rasulullah, wafat  pada tahun 23 H [1]

Referensi

1. Lihat biografinya dalam: Ma’rifah Aÿ-Ÿañábah karya Abu Nu’aim (1/38), Al-Istí’áb fí Ma’rifah Al-Aÿñáb karya Ibnu Abdil Barr (3/1238), Usd Al-Gábah karya Ibn Al-Ašír (3/642).

Proyek Hadis