عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضى الله عنه، أَنَّ النَّبِيَّ ، قَالَ: «نَارُكُمْ هَذِهِ الَّتِي يُوقِدُ ابْنُ آدَمَ جُزْءٌ مِنْ سَبْعِينَ جُزْءًا مِنْ حَرِّ جَهَنَّمَ» قَالُوا: وَاللهِ إِنْ كَانَتْ لَكَافِيَةً يَا رَسُولَ اللهِ! قَالَ: «فَإِنَّهَا فُضِّلَتْ عَلَيْهَا بِتِسْعَةٍ وَسِتِّينَ جُزْءًا، كُلُّهَا مِثْلُ حَرِّهَا».

Dari Abu Hurairah رضي الله عنه, bahwasanya Nabi bersabda,

“Api kalian ini yang biasa dinyalakan anak Adam adalah satu bagian dari tujuh puluh bagian dari panasnya Jahanam.” Mereka berkata, “Demi Allah, dengan satu bagian itu saja sudah cukup panas, wahai Rasulullah!” Beliau bersabda, “Sesungguhnya ia ditambah enam puluh sembilan bagian lagi, setiap panasnya sepadan.”

Abu Hurairah, nama lengkapnya berdasarkan pendapat yang kuat, Abdurrahman bin Ÿakhr Ad-Dausí Al-Azdí Al-Yamaní. Masuk Islam pada tahun terjadinya perang Khaibar, yakni pada tahun 7 H. Senantiasa mendampingi Nabi ﷺ untuk menimba ilmu dan menghafalkan hadis. Beliau adalah sahabat yang paling banyak meriwayatkan hadis. Wafat di Madinah pada tahun 58 H

Referensi

1. Lihat biografinya dalam: Ma’rifah Aÿ-Ÿañábah karya Abu Nu’aim (4/1846), Al-Istí’áb fí Ma’rifah Al-Aÿñáb karya Ibnu Abdil Barr (4/1770), Usd Al-Gábah karya Ibn Al-Ašír (3/357), dan Al-Iÿábah fí Tamyíz 


Proyek Hadis